Tambong, Banyuwangi – Rangkaian 1 Syawal dalam peringatan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, ditutup dengan kegiatan Bersih Desa Tahun 2024. Hal itu merupakan agenda rutin dari Desa Tambong yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya sebagai agenda rutin untuk menutup rangkaian peringatan hari raya Idul Fitri tersebut.
Acara tersebut diawali dengan Semaan Al-Qur’an mulai ba’da subuh, bertempat di kediaman masing-masing dari Kepala Dusun. Pada siang hari, dilaksanakan juga kegiatan nyekar ke beberapa makam para tokoh sesepuh, termasuk mantan Kades Tambong dalam rangka untuk mengingat jasa dan kebaikan mereka.
Kemudian pada sore harinya, acara berlanjut dengan kegiatan “Selametan Khotmil Qur’an” dengan sajian kuliner tumpeng yang telah menjadi ciri khasnya. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan mengundang para tokoh agama, tokoh masyarakat, RT dan RW, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, juga warga sekitar.
Sedangkan, pada malam harinya, akan dilanjutkan kegiatan selametan tradisi ancakan dengan mengundang dan menghadirkan para tamu dari masing-masing dusun dan beberapa dusun sekitar di luar Desa Tambong.
Terakhir, acara dilanjutkan dengan tradisi Ider bumi bersama para jajaran takmir, PHBI, remaja dan masyarakat dengan berkeliling di wilayah sembari memanjatkan bacaan salawat dan kumandang adzan di setiap sudut wilayah Desa Tambong.
Rangkaian acara tersebut merupakan bagian dari ikhtiar bersama sebagai momentum nguri-uri kearifan budaya lokal desa, untuk memohon keberkahan serta keselamatan kepada Sang Maha Pencipta. Selain itu, bersih desa yang dilaksanakan kali ini di Desa Tambong juga bertujuan untuk memohon agar seluruh wilayah dan masyarakat yang ada didalamnya terhindar dari bencana serta marabahaya.
Kepala Desa Tambong, Bapak Agus Hermawan, S.Sos., NL.P menyampaikan atas nama pribadi dan Pemdes Tambong beserta perangkat menyampaikan minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin.
Beliau juga menambahkan, bahwa kegiatan bersih desa ini merupakan agenda tahunan rutin, diawali dengan semaan Al-Quran Bin Nador. Semoga keberkahan Al-Qur’an yang telah dibaca dapat melindungi desa kita, dikabulkan semua hajat masyarakatnya, semuanya mengharap ridho allah untuk keselamatan bersama, dipelihara dan dijaga oleh Allah SWT. Seluruh masyarakat yang bekerja diparingi selamat dan dimudahkan rejeki. Diselamatkan dari mara bahaya, masyarakat tentrem dan rukun bersatu, dijadikan desa yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur. ( Nanang – Jurnalis Desa )