Peringatan Tahun Baru Islam di Desa Tambong, Momentum Introspeksi dan Berbagi

  • Whatsapp

Tambong, Banyuwangi – Peringatan Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriah merupakan momentum istimewa bagi umat Islam, momen ini menjadi titik awal perhitungan tahun dalam kalender Islam serta momen refleksi diri atas perjalanan hidup selama setahun yang telah lalu.

Lazisnu Ranting Krajan, Takmir Masjid Assasut Taqwa, dan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Dusun Krajan melaksanakan Peringatan Tahun Baru Islam 1446 Hijriah dirangkai dengan Santunan Yatim Piatu dan Fuqoro di Serambi Masjid Assasut Taqwa pada Minggu, 21 Juli 2024.

Kepala Desa Tambong Agus Hermawan, S.Sos., NL.P., menyampaikan apresiasi kepada panitia karena Tahun Baru Islam di Dusun Krajan ini dilaksanakan dengan meriah dan tidak kalah dengan tahun baru masehi. Ia berharap semoga dengan adanya peringatan tahun baru islam dirangkai dengan santunan yatim piatu serta fuqoro ini dapat memberikan manfaat bagi desa tercinta dan dijadikan desa yang Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur dan senantiasa dikumoahkan rejeki oleh Allah SWT.

Dalam kesempatan tersebut, Kades Agus juga menyampaikan dan memberikan santunan langsung secara simbolis bersama Ketua Takmir Masjid dan Ketua Lazisnu Krajan ke beberapa anak yatim, santunan merupakan hasil dari Paguyuban Penambang Batu di Desa Tambong. Sehari sebelumnya, juga dilaksanakan Pawai Taaruf yang dibuka Sekretaris Desa Tambong, Abdul Mugis bersama para santriwan-santriwati TPQ Roudhlotut Tholibin dengan membawa oncor serta mengumandangkan sholawat nabi bersama selama kirab, didampingi Mahasiswa KKN-PPMD Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi.

Acara juga diisi dengan ceramah agama (Mauidhoh Hasanah) oleh KH. Ismail marzuki Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Gunungjati, Patoman, Blimbingsari. Inti dari ceramah KH. Ismail Marzuki mengajak masyarakat untuk berhijrah menghindari, menjauhi dan jihad sungguh-sungguh dalam memerangi hawa nafsu masing-masing serta selalu merawat menyayangi anak-anak yatim dan fuqoro.

Kiai Marzuki, sapaan akrabnya juga menambahkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan seseorang dalam memulai hijrahnya, pertama introspeksi diri, kedua bertemu orang-orang atau silaturahmi sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW, ketiga mengeluarkan sedekah termasuk kepada anak yatim dan fuqoro, terakhir memperbanyak dan memperindah bacaan Al-Qur’an serta berusaha mengamalkan isinya.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Tanfidziyah NU sekaligus sebagai Ketua Takmir Masjid Assasut Taqwa, H. Khotibin Umam dan jajarannya, Remas Assasut Taqwa, tokoh agama, tokoh masyarakat, rt dan rw, muslimat fatayat, serta para penerima santunan. ( Nanang – Jurnalis Desa )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *