Desa Banyuwangi Semakin Menarik Dikunjungi, Bupati Ipuk Resmikan Desa Tematik

  • Whatsapp

Banyuwangi – Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta memaksimalkan pengelolaan potensi Desa,  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali merilis sebuah program baru yang diberi label; ‘Desa Tematik’.

Acara Soft Launching rencana pembentukan Desa Tematik ini dibuka Bupati Ipuk Fiestiandani bertepatan dengan momen Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke 52 yang digelar di lapangan Kecamatan Glagah, Selasa (21/5).

Dalam sambutannya Bupati menegaskan, pembentukan Dsa Tematik bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang ada di masing-masing Desa di Banyuwangi. “Ada desa yang berbasis wisata, ada yang berbasis pemberdayaan ekonomi, dan sebagainya. Semua Desa masing-masing memiliki potensi yang masih bisa dimaksimalkan pengelolaannya. Melalui Desa Tematik ini kita berharap akan berdampak terhadap penurunan angka kemiskinan,” kata Bupati.

Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Kabupaten Banyuwangi, ada sebanyak 22 Desa yang sudah masuk kategori penilaian untuk segera ditetapkan sebagai Desa Tematik. Diantaranya adalah; Desa Karangrejo, Kecamatan Blimbingsari sebagai ‘Rumah Desa Sehat’, Desa Tambong, Kecamatan Kabat sebagai Desa Tuntas Adminduk , Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran sebagai Desa Tangguh Bencana, Desa Olehsari, Kecamatan Glagah sebagai Kampung Budaya, Desa Glagah, Kecamatan Glagah sebagai Desa Kuliner,  Desa Segobang, Kecamatan Licin sebagai Desa Satelit, Desa Ketapang, Kecamatan kalipuro sebagai Desa Digital, Desa Benelanlor, Kecamatan Kabat sebagai Bumdes Gold dan Desa Bomo, Kecamatan Blimbingsari sebagai Desa Zero Stunting.

 

“Saat ini hingga bulan Agustus depan mulai dilakukan penilaian terhadap desa-desa yang sudah masuk kategori. Nanti baru akan ditetapkan pada bulan Agustus. Sekarang ini baru soft launching. Dan kedepan nanti, desa-desa yang sudah ditetapkan sebagai desa tematik itu akan bisa menjadi ‘pilot projek’ bagi desa-desa lainnya,” kata Kepala DPMDes Kabupaten Banyuwangi, Drs. Ahmad Faishol NS, MM. ( bo / JMDN )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *